Pemerintah Kabupaten Melawi melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menggelar kegiatan Temu Kemitraan bersama PT. Forestwise Wild Keepers, Kamis (16/10/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi kerja sama dalam pengelolaan tengkawang secara berkelanjutan yang mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekaligus menjaga kelestarian hutan.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Convention Hall Kantor Bupati Melawi ini, para pihak berdiskusi mengenai peluang kemitraan antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak swasta dalam meningkatkan nilai tambah komoditas tengkawang yang menjadi salah satu sumber daya khas Kalimantan Barat, termasuk Kabupaten Melawi.
Kepala Bidang Kawasan Perdesaan DPMD Kabupaten Melawi, Tyan Elysabeth B, S.IP dalam laporannya menyampaikan kegiatan temu kemitraan desa ini merupakan tindak lanjut dari diskusi bersama Forum Pembangunan Berkelanjutan yang pernah dilaksanakan dengan tema “mengembalikan kejayaan tengkawang Kabupaten Melawi”.
“Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak dua gelombang, dimana gelombang pertama telah dilaksanakan yang diikuti 40 desa, dan untuk gelombang kedua pada hari ini yang diikuti sebanyak 57 desa”, ungkapnya.
Selanjutnya, Lisbeth menyampaikan data awal yang dimiliki saat ini ada sekitar 111 desa di Kabupaten Melawi yang memiliki potensi tengkawang, dan yang baru bekerjasaa dengan Forestwise sebanyak 4 desa yakni Desa Langan, Balai Agas, Nanga Entebah dan Madya Raya.
“Tentunya hal ini merupakan sebuah potensi yang perlu kita gali, apakah memang benar tengkawang Melawi masih banyak, dan jika memang benar tentunya harus kita sikapi untuk mengelolanya secara bijak”, jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Project Manager Forestwise, Zaki R. Bakran menyampaikan bahwa perusahaan berkomitmen untuk mengembangkan rantai pasok tengkawang yang adil dan berkelanjutan melalui pendampingan teknis, pelatihan, serta akses pasar.
“Tengkawang memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar global, khususnya untuk industri kosmetik dan pangan alami. Melalui kemitraan ini, kami ingin memastikan bahwa pengelolaannya tetap memperhatikan aspek sosial dan lingkungan,” ungkap perwakilan PT Forestwise.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Melawi, Drs. Paulus dalam sambutannya menyambut baik langkah kemitraan ini. Menurutnya, potensi tengkawang di Kabupaten Melawi sangat besar, namun masih perlu sentuhan teknologi, inovasi, serta dukungan pemasaran agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
“Kami sangat mendukung upaya kerja sama dengan PT Forestwise Wild Keepers dalam pengelolaan tengkawang yang berkelanjutan. Selain membuka peluang ekonomi bagi masyarakat, ini juga sejalan dengan komitmen kita menjaga kelestarian lingkungan dan memajukan produk unggulan daerah,” ujar Sekda.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan perangkat daerah, KPH Melawi, Pihak Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, Forum Pembangunan Berkelanjutan, TAPM Kabupaten Melawi, Kepala Desa dan Perangkat Desa. Diharapkan, hasil dari temu kemitraan ini dapat menjadi langkah awal menuju pembentukan ekosistem industri tengkawang yang berdaya saing, inklusif, dan ramah lingkungan di Kabupaten Melawi. (PROKOPIM/Fariz)


